Kristen di Mata Islam

PMII CABANG KOTA SALATIGA | 9:28 PM | 0 komentar

Kristen di Mata Islam

http://sampulhidup.wordpress.com/page/2/

Puspitasari1Sajian Utama:

SITI Eka Puspitasari berkeyakinan bahwa semua orang dipersatukan oleh nilai-nilai dan sikap-sikap etis dasar. Keagamaannya menunjang nilai-nilai dasar kemanusiaan yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati setiap orang. Keislamannya membuka diri terhadap nilai-nilai yang berakar dalam hati nurani setiap manusia. ”Saya bersama dengan teman-teman pondok pernah piknik ke Gua Maria Tritis di Wonosari. Saya pernah tidur dan mencuci bersama tamu-tamu Kristen dan Katolik dari Universitas Kristen Satya Wacana dan Universitas Sanata Dharma di Edi Mancoro,” kata Pita, Santri Pondok Pesantren Edi Mancoro Salatiga, Jawa Tengah. Awal bulan Juli, 18 frater, mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta, tinggal di Edi Mancoro selama 2 minggu. ”Dunia telah berubah, demikian pula dengan konteks misi Gereja. Tantangan di ’tapal batas’ mendesak kita untuk ikut memeluknya,” jelas Dr Y.B. Heru Prakosa SJ, dosen Islamologi di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

KUTIPAN LEAD SAJIAN UTAMA (SAJUT):

Ketika Mereka Nyantri di Pondok

Para santri Pondok Pesantren Edi Mancoro, Gedangan, Tuntang, Salatiga, Jawa Tengah menerima kunjungan 18 frater (calon imam Gereja Katolik) pada 3 Juli 2009. Mereka didampingi dua pastor dari Jakarta dan Yogyakarta….

Siti Eka Puspitasari: “Tolong-Menolonglah”

PITA (20) berkeyakinan bahwa semua orang, meskipun berbeda, dipersatukan oleh nilai-nilai dan sikap-sikap etis dasar. Keagamaannya menunjang nilai-nilai dasar kemanusiaan yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati setiap orang. Keislamannya membuka diri terhadap nilai-nilai yang berakar dalam hati nurani setiap manusia. Keagamaan yang benar membuat kiai dan para santri Edi Mancoro menjadi toleran…

Choirul Huda: NU-nya Umat Kristen

“ORANG Katolik itu NU-nya umat Kristen.” Demikian Choirul Huda (26), mantan Ketua PMII Cabang Kota Salatiga. NU dan Katolik memiliki kemiripan dalam prinsip-prinsip kemanusiaan. Pandangan itu terwujud dalam bentuk perjuangan bagi orang kecil, miskin, dan tertindas….

K.H. Mahfudz Ridwan: Yesus Kan Juru Selamat…

KEBEBASAN beragama berarti orang tidak boleh memaksakan agamanya kepada orang lain. Demikian pendapat Kiai Haji Mahfudz Ridwan (68), pendiri Pondok Pesantren Edi Mancoro di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, 1989. “Anda boleh mengatakan bahwa agama Anda adalah agama yang benar, tetapi jangan sampai Anda memaksa orang untuk menerima kebenaran yang Anda sampaikan,” lanjut Kiai kelahiran Salatiga, teman sekamar Gus Dur ketika kuliah di Baghdad, Irak…1

Gus Hanif: Tidak Pilih-pilih

“ITU Gus Hanif,” kata seorang santri menunjuk seorang pemuda di tengah lapangan. “Gus itu sebutan untuk anak Kiai. Karena Mas Hanif itu anak bungsu Kiai Mahfudz Ridwan, maka ia dipanggil Gus Hanif,” lanjutnya antusias…

Belajar di ”Tapal Batas”

Berikut adalah tulisan Dr Y.B. Heru Prakosa SJ dalam format wawancara. Ia adalah dosen Islamologi di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kegiatan ’live in’ para frater, ia menjadi pendamping….

Category :

About PMII Salatiga :
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Situs Resmi PMII Cabang Kota Salatiga, Berjuang Untuk Rakyat.

0 komentar